Persahabatan Sejati
+4
Alexander Prasetya
felixsuryaputra
herry
NoVeM
8 posters
Page 1 of 1
Persahabatan Sejati
Cerita ini dikisahkan oleh Sang Guru di Veluvana kepada para siswanya, tentang Devadatta yang berusaha membunuhnya. Sang Guru berkata, "Sama seperti masa lampau, Devadatta mencoba membunuh Aku, seperti sekarang." Lalu beliau mengisahkan cerita ini.
Di akhir cerita ini Sang Guru mengungkapkan reinkarnasi ini, "Devadatta adalah si pemburu, Sariputta adalah burung pelatuk, Mogallana adalah kura-kura, dan Aku adalah si Rusa."
Dahulu kala ketika Brahmadatta menjadi Raja Benares, Bodhisatva terlahir sebagai seekor rusa. Ia tinggal di semak-semak dekat sebuah danau dalam sebuah hutan. Di danau itu hidup seekor kura-kura dan tidak jauh dari danau itu tinggal pula seekor burung pelatuk pada sebuah pohon. Ketiganya bersahabat, hidup bersama dengan penuh kasih sayang.
Suatu hari seorang pemburu mengikuti jejak si Rusa ke arah dananu. Ia memasang perangkap dengan jeerat yang terbuat dari kulit yang sangat kuat.
Pada saat Rusa hendak minum, ia terperangkap. Ia meraung keras dan panjang. Mendengar rauangannya, burung pelatuk dan kura-kura segera datang untuk menolongnya.
Kata burung pelatuk kepada kura-kura, "Sahabat, dengan gigimu, putuskan jerat itu. Aku akan berusaha agar pemburu itu tidak mendekat. Jika kita bekerja dengan baik, sahabat kita tidak akan kehilangan nyawanya. Sementara kura-kura mulai mengerat kulit tersebut, burung pelatuk terbang ke tempat pemburu.
Ketika senja tiba, dilihatnya pemburu siap pergi dengan pisau di tangan nya. Burung pelatuk memekik, mengepakkan sayap nya dan menyambar muka pemburu. Ia masuk kembali ke rumah dan berbaring sejenak. Burung pelatuk berpikir, "Ia tentunya akan keluar lewat pintu belakang". Maka ia menunggu pemburu di belakang rumah.
Pemburu berpikiran sama, "Waktu aku keluar lewat pintu depan, burung pelatuk itu menghalangiku. Kini aku akan lewat belakang, si pelatuk kembali memekik, mengepakkan sayapnya dan menyambar muka pemburu. Kembali pemburu itu masuk ke rumah dan berbaring sampai matahari terbit.
Saat fajar menyingsing ia meraih kembali pisaunya dan bersiap untuk pergi. Burung pelatuk segera terbang dan menemui sahabatnya. "Pemburu itu datang" teriaknya. Pada saat itu kura-kura sudah menggigit putus tali jerat tersebut. Giginya terasa sakit dan mulutnya berdarah. Rusa melarikan diri ke semak belukar, burung pelatuk terbang ke pohon, tetapi kura-kura terlalu lelah sehingga hanya bisa berbaring saja. Sang pemburu memasukkan kura-kura ke keranjang dan menggantungkannya pada sebatang pohon.
Melihat sahabat yang telah menyelamatkan nyawanya tertangkap, Rusa memutuskan untuk menolongnya. Ia memperlihatkan diri kepada pemburu dan berpura-pura kelelahan. Pemburu berpikir bahwa rusa itu sudah tidak bertenaga lagi, ia menghunus pisaunya dan bersiap mengejar. Rusa menjauh dan memancingnya masuk ke hutan belukar. Setelah cukup jauh, Rusa berlari secepat angin dan meninggalkan si pemburu dan memutar kembali ke tenpat semula.
Dengan tanduknya dilepaskannya gantungan keranjang, membuka tutupnya dan melepaskan kura-kura. Pemburu itu kembali dan tidak menemukan satupun dari mereka. Ia hanya menemukan keranjangnya yang robek dan dibawanya pulang dengan kesal.
Adapun ketiga sahabat itu hidup sepanjang usia mereka dalam persahabatan yang tidak tergoyahkan, Persahabatan Sejati. Kelak kemudian mereka terlahir kembali sesuai karma mereka masing-masing.
-Kisah ini merupakan salah satu kisah dari Kitab Jataka yang mengisahkan tentang kehidupan masa lalu Sang Buddha sebelum beliau terlahir menjadi Bodhisatva)-
Semoga bisa bermanfaat bagi yang membacanya..
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Di akhir cerita ini Sang Guru mengungkapkan reinkarnasi ini, "Devadatta adalah si pemburu, Sariputta adalah burung pelatuk, Mogallana adalah kura-kura, dan Aku adalah si Rusa."
Persahabatan Sejati
(Kurunga-Miga-Jataka)
(Kurunga-Miga-Jataka)
Dahulu kala ketika Brahmadatta menjadi Raja Benares, Bodhisatva terlahir sebagai seekor rusa. Ia tinggal di semak-semak dekat sebuah danau dalam sebuah hutan. Di danau itu hidup seekor kura-kura dan tidak jauh dari danau itu tinggal pula seekor burung pelatuk pada sebuah pohon. Ketiganya bersahabat, hidup bersama dengan penuh kasih sayang.
Suatu hari seorang pemburu mengikuti jejak si Rusa ke arah dananu. Ia memasang perangkap dengan jeerat yang terbuat dari kulit yang sangat kuat.
Pada saat Rusa hendak minum, ia terperangkap. Ia meraung keras dan panjang. Mendengar rauangannya, burung pelatuk dan kura-kura segera datang untuk menolongnya.
Kata burung pelatuk kepada kura-kura, "Sahabat, dengan gigimu, putuskan jerat itu. Aku akan berusaha agar pemburu itu tidak mendekat. Jika kita bekerja dengan baik, sahabat kita tidak akan kehilangan nyawanya. Sementara kura-kura mulai mengerat kulit tersebut, burung pelatuk terbang ke tempat pemburu.
Ketika senja tiba, dilihatnya pemburu siap pergi dengan pisau di tangan nya. Burung pelatuk memekik, mengepakkan sayap nya dan menyambar muka pemburu. Ia masuk kembali ke rumah dan berbaring sejenak. Burung pelatuk berpikir, "Ia tentunya akan keluar lewat pintu belakang". Maka ia menunggu pemburu di belakang rumah.
Pemburu berpikiran sama, "Waktu aku keluar lewat pintu depan, burung pelatuk itu menghalangiku. Kini aku akan lewat belakang, si pelatuk kembali memekik, mengepakkan sayapnya dan menyambar muka pemburu. Kembali pemburu itu masuk ke rumah dan berbaring sampai matahari terbit.
Saat fajar menyingsing ia meraih kembali pisaunya dan bersiap untuk pergi. Burung pelatuk segera terbang dan menemui sahabatnya. "Pemburu itu datang" teriaknya. Pada saat itu kura-kura sudah menggigit putus tali jerat tersebut. Giginya terasa sakit dan mulutnya berdarah. Rusa melarikan diri ke semak belukar, burung pelatuk terbang ke pohon, tetapi kura-kura terlalu lelah sehingga hanya bisa berbaring saja. Sang pemburu memasukkan kura-kura ke keranjang dan menggantungkannya pada sebatang pohon.
Melihat sahabat yang telah menyelamatkan nyawanya tertangkap, Rusa memutuskan untuk menolongnya. Ia memperlihatkan diri kepada pemburu dan berpura-pura kelelahan. Pemburu berpikir bahwa rusa itu sudah tidak bertenaga lagi, ia menghunus pisaunya dan bersiap mengejar. Rusa menjauh dan memancingnya masuk ke hutan belukar. Setelah cukup jauh, Rusa berlari secepat angin dan meninggalkan si pemburu dan memutar kembali ke tenpat semula.
Dengan tanduknya dilepaskannya gantungan keranjang, membuka tutupnya dan melepaskan kura-kura. Pemburu itu kembali dan tidak menemukan satupun dari mereka. Ia hanya menemukan keranjangnya yang robek dan dibawanya pulang dengan kesal.
Adapun ketiga sahabat itu hidup sepanjang usia mereka dalam persahabatan yang tidak tergoyahkan, Persahabatan Sejati. Kelak kemudian mereka terlahir kembali sesuai karma mereka masing-masing.
-Kisah ini merupakan salah satu kisah dari Kitab Jataka yang mengisahkan tentang kehidupan masa lalu Sang Buddha sebelum beliau terlahir menjadi Bodhisatva)-
Semoga bisa bermanfaat bagi yang membacanya..
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
NoVeM- Moderator
-
Posts : 44
Points : 2
Birthday : 1989-11-11
Re: Persahabatan Sejati
ceritanya bagus....
masi ada ngak ya persahabatan sejati kayak gini???
masi ada ngak ya persahabatan sejati kayak gini???
herry-
Posts : 16
Points : 2
Birthday : 1986-04-07
Location : Cikarang
Quote : Hahahaha....
Re: Persahabatan Sejati
weww bagus critanya!! keep posting ))
felixsuryaputra-
Posts : 15
Points : 0
Birthday : 1991-09-29
Quote : Masa lalu sudah pergi, masa depan belum juga tiba, hanya ada satu momen bagimu untuk hidup seutuhnya yaitu momen kini. Sungguh memungkinkan untuk hidup bahagia di momen kini!-Buddha Sakyamuni
Re: Persahabatan Sejati
@ko herry :
persahabatan kek gini ya susah lah..
kecuali karma u bagus n mendukung u punya temen yg sejati..
tp klo mang belom punya temen kek gt, paling ga u bisa mamulai jadi temen yg sejati buat orang lain..
persahabatan kek gini ya susah lah..
kecuali karma u bagus n mendukung u punya temen yg sejati..
tp klo mang belom punya temen kek gt, paling ga u bisa mamulai jadi temen yg sejati buat orang lain..
NoVeM- Moderator
-
Posts : 44
Points : 2
Birthday : 1989-11-11
Re: Persahabatan Sejati
masih ada kok....hehehe....gw yakin bisa menjadi salah satu teman yang baik itu....^^ hehehehe
Alexander Prasetya-
Posts : 40
Points : 2
Birthday : 1989-09-20
Location : Jakarta
Re: Persahabatan Sejati
like this.. persahabatan sejati itu nurut wa yh seorng sahabat yang bisa nerima kita ap adany, tnp lyet kekurangan kelebihan dari kita. ngerti kita ap adany d.. itu nurut wa.. hehehe..
aeL- Administrator
-
Posts : 154
Points : 10
Birthday : 1989-09-21
Re: Persahabatan Sejati
like this..
tapi susa nie baca nyaaaa..
tulisan nya ganti dunx..
puyeng baca nya..haahaa
tapi susa nie baca nyaaaa..
tulisan nya ganti dunx..
puyeng baca nya..haahaa
chandavati uchen-
Posts : 9
Points : 0
Birthday : 1989-03-19
Location : Kelapa Gading
Re: Persahabatan Sejati
bagusss.....^^ ohohoho...tipe sahabat yg uda susa d carii....
maggie- Global Moderator
-
Posts : 28
Points : 0
Birthday : 1989-11-02
Location : jakarta
Quote : There is a deaper meaning to everything if you take the time to look
Re: Persahabatan Sejati
tipe2 kek wa nih.. hahaha..
aeL- Administrator
-
Posts : 154
Points : 10
Birthday : 1989-09-21
Re: Persahabatan Sejati
klo mau ya bisa ada,...
klo gak mau, ya gak bakal ada..
but semua butuh proses, bukan seketika langsung kyk gitu.
and seperti nopem bilang, mulai dari diri sendiri..
klo gak mau, ya gak bakal ada..
but semua butuh proses, bukan seketika langsung kyk gitu.
and seperti nopem bilang, mulai dari diri sendiri..
roby aron- Posts : 18
Points : 0
Re: Persahabatan Sejati
alpled.. forumnya ganti warna..
tulisan gw jadi ga kbaca deh.. hhaaaiiiaaaa..
tulisan gw jadi ga kbaca deh.. hhaaaiiiaaaa..
NoVeM- Moderator
-
Posts : 44
Points : 2
Birthday : 1989-11-11
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum